LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN ICE CREAM (ES KRIM)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN ICE CREAM (ES KRIM) menjelma pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi penerangan merampas. Beberapa penerangan lainnya bisa kalian dapatkan disini pada baik.
Susu merupakan cairan bergizi berwarna putih yng diperoleh oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu merupakan sumber gizi utama porsi bayi sebelum orang-orang bisa mencerna makanan padat. Susu sapi pun diolah menjelma banyak sekali yang dibuat semisal mentega, yoghurt, ice cream, keju, susu kental manis, susu bubuk serta lain-lainnya porsi atau bisa juga dikatakan buat konsumsi kita-kita. Ice cream merupakan sejenis makanan semi padat yng dibuat yang dengannya cara pembekuan tepung ice cream ataupun campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, serta yang dengannya ataupun tanpa bahan makanan lain yng diizinkan. Ice cream menyimpan nilai protein tinggi selain vitamin serta mineral. Kandungan kalori yng tinggi intern ice cream, diperoleh dari tingginya kadar kemanisan ice cream lantaran penambahan gula. Ice cream dibuat yang dengannya cara mencampurkan bahan-bahan serta mendinginkannya. Garam dipakai porsi atau bisa juga dikatakan buat membuat es tetap beku. Adonan yang telah di sebutkan Perlu diguncang-guncang, dikocok ataupun diaduk. Pengadukan ini berpengaruh intern pembuatan ice cream agar teksturnya baik. Ice cream menyimpan struktur koloid yng kompleks lantaran seimbang buih serta pun emulsi. Buih padat terlaksana lantaran adanya lemak teremulsi serta pun lantaran adanya kerangka dari kristal-kristal es yng kecil serta terdispersi di intern larutan makromolekuler berair yng sudah diberi gula. Pembuatan ice cream mempergunakan bahan tambahan yakni bahan pengembang serta bahan penstabil. Bahan pengembang bisa dipakai baking powder (natrium bikarbonat) yng seimbang bahan pengembang serta dipakai porsi atau bisa juga dikatakan buat menaikan volume serta memperingan tekstur bahan makanan tengah lain ice cream. Fungsi lain bahan pengembang andai ditambahan yang dengannya adonan ice cream lantaran natrium bikarbonat bereaksi yang dengannya asam pun dipakai menjdai obat porsi atau bisa juga dikatakan buat menetralkan asam lambung berlebihan. Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak bertujuan porsi atau bisa juga dikatakan buat melihat pengertian ice cream, melakukan pembuatan ice cream, serta melakukan uji kualitas ice cream yng diperoleh yang dengannya yang dibuat ice cream komersil.
A. Tinjauan Pustaka Ice cream bisa didefinisikan menjdai makanan beku yng dibuat dari yang dibuat susu (dairy) serta dikombinasikan yang dengannya pemberi rasa (flavor) serta pemanis (sweetener). Ice cream seimbang yang dibuat olahan susu yng dibuat yang dengannya cara membekukan serta mencampur bahan baku secara bersama-sama . Bahan yng dipakai merupakan kombinasi susu yang dengannya bahan tambahan semisal gula serta madu ataupun tanpa bahan perasa serta warna stabilizer, bahan campuran ice cream disebut ice cream mix (ICM), yang dengannya pencampuran bahan yng jitu serta pengolahan yng benar maka bisa diperoleh ice cream yang dengannya kualitas baik (Susilorini serta Sawitri, 2007). Nilai gizi ice cream Amat bergantung pada nilai gizi bahan baku yng dipakai. Ice cream yng menyimpan kualitas tinggi bahan bakunya butuh diketahui yang dengannya pasti, yakni yang dengannya mempergunakan susu menjdai bahan utama pembuatan ice cream maka ice cream menyimpan sumbangan terbesar nilai gizinya. Ice cream terbukti menyimpan kuranglebih fakta gizi yng tak terduga dibalik kelembutan serta rasa manisnya. Keunggulan ice cream yng didukung oleh bahan utamanya yakni susu tanpa lemak serta lemak susu maka ice cream hampir sempurna yang dengannya kandungan gizi yng lengkap (Fitrahdini, 2010). Standar Nasional Indonesia menyatakan bahwasanya, ice cream merupakan sejenis makanan semi padat yng dibuat yang dengannya cara pembekuan tepung ice cream ataupun campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, serta yang dengannya ataupun tanpa bahan makanan lain yng diizinkan. Campuran bahan ice cream diaduk disaat didinginkan porsi atau bisa juga dikatakan buat mencegah pembentukan kristal es yng besar. Penurunan temperatur campuran di lakukan yang dengannya cara mencelupkan campuran ke intern campuran es serta garam (Arbuckle, 2000). Komposisi adonan era pembuatan ice cream bakal memilih kualitas ice cream. Faktor yng memberi pengaruh tengah lain bahan baku, proses pembuatan, proses pembekuan, pengepakan, serta sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan baku ice cream bakal dicampur menjelma suatu bahan dasar ice cream, di antaranya viskositas ataupun kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream bakal berpengaruh besar pada tingkat kehalusan ice cream atau ketahanan ice cream sebelum mencair. Proses pembuatannya menggunakan pencampuran bahan-bahan mempergunakan perangkat pencampur berputar (Harris, 2011). Ice cream menyimpan tekstur padat yng terdiri pada 2 fase yakni fase kontinyu serta fas terdispersi. Fase kontinyu merupakan kombinasi tirta, gula, hidrokooid, protein susudan komponen terlarut lain-lainnya, atau padatan yng tak terlarut yng tersuspensi intern cairan. Fase terdispersi merupakan gelembung udara serta globula lemak. Globula-globula lemak bakal berikatan yang dengannya protein susu serta membentuk lapisan tipis yng menyelubungi tiap gelembung udara yng bakal berperan membentuk stabilitas serta ukuran gelembung udara (Muse serta Hartel, 2004).
B. Materi serta Metode 1. Materi a. Alat 1) Timbangan elektrik 2) Kompor 3) Refrigerator 4) Thermometer 5) Beaker glass 6) Mixer 7) Pengaduk b. Bahan 1) Susu Segar 250 ml 2) Susu skim 50 gr 3) Whiping cream 50 gr 4) Gula pasir 70 gr 5) Kuning telur 40 gr 6) Bahan penstabil 10 gr 7) Perasa coklat 2. Metode a. Menyiapkan susu segar 250 ml b. Mempasteurisasi susu segar pada suhu 85o C selama 1 menit c. Menambahkan susu skim serta whiping cream d. Memanaskan yang dengannya suhu 40 - 45o C e. Mencampur serta mengocok gula serta kuning telur lantas memasukkannya intern adonan f. Mengaduk adonan sampai-sampai merata yang dengannya suhu 40 - 45o C g. Mengaduk yang dengannya mixer selama 10 menit yang dengannya kecepatan 1500 rpm h. Mendinginkan adonan pada freezer pada suhu 5o C selama 24 jam i. Mengeluarkan adonan, mengencerkan adonan lantas mengaduk yang dengannya mixer selama 15 menit j. Membekukan adonan di freezer pada suhu 5o C selama 24 jam k. Melakukan uji organoleptik
C. Hasil Pengamatan serta Pemaparan 1. Hasil Pengamatan Tabel Hasil Uji Organoleptik ice cream
Parameter Kode sampel
080 061
Warna Amat suka Amat suka
Aroma Agak suka Amat suka
Tekstur Suka Suka
Rasa Agak suka Suka
Flavor Suka Suka
Penerimaan secara keseluruhan Suka Amat suka
Sumber : Laporan Sementara Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak 2014 Tabel Rincian Uji Organoleptik Ice Cream Hasil Praktikum
Nama Warna Aroma Tekstur Rasa Flavor Keseluruhan
XXX 8 7 6 7 7 7
YYY 8 6 8 6 7 7
Rata-rata 8 6,5 7 6,5 7 7
Sumber : Laporan Sementara Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak 2014 Tabel Rincian Uji Organoleptik Ice Cream Komersil
Nama Warna Aroma Tekstur Rasa Flavor Keseluruhan
XXX 8 8 7 7 7 8
YYY 8 8 8 8 8 8
Rata-rata 8 8 7,5 7,5 7,5 8
Sumber : Laporan Sementara Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak 2014 2. Pemaparan PEMBUATAN ICE CREAM (ES KRIM) Keterangan: 061 : Ice cream komersial 080 : Ice cream hasil praktikum LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN ICE CREAM (ES KRIM) Ice cream bisa didefinisikan menjdai makanan beku yng dibuat dari yang dibuat susu serta dikombinasikan yang dengannya pemberi rasa (flavor) serta pemanis (sweetener). Ice cream merupakan buih setengah beku yng menyimpan kandungan lemak teremulsi serta udara. Bahan yng dipakai intern praktikum ice cream merupakan 8 gram susu skim, 250 ml susu segar, 60 gram whipping cream, 40 gram gula, 2 butir telur (yolk), serta seperenam bungkus agar-agar putih. Pendapat dari Harris (2011) komposisi adonan era pembuatan ice cream bakal memilih kualitas ice cream. Faktor yng memberi pengaruh tengah lain bahan baku, proses pembuatan, proses pembekuan, pengepakan, serta sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan baku ice cream bakal dicampur menjelma suatu bahan dasar ice cream, di antaranya viskositas ataupun kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream bakal berpengaruh besar pada tingkat kehalusan ice cream atau ketahanan ice cream sebelum mencair. Proses pembuatannya menggunakan pencampuran bahan-bahan mempergunakan perangkat pencampur berputar. Hasil yng didapat intern praktikum pembutaan ice cream menunjukam bahwasanya perbedaan tengah ice cream komersil serta ice cream hasil praktikum terdapat atau terletak pada aroma serta rasa. Penyebab dari perbedaan yang telah di sebutkan merupakan dari bahan yng dipakai serta cara pengolahan yng tiada makin jitu menjadikan memicu aroma serta rasa yng tiada makin disukai oleh tester. Hasil secara keseluruhan menunjukkan kesamaan tengah ice cream komersil yang dengannya ice cream hasil praktikum, kesamaannya terdapat atau terletak pada warna, tekstur, flavor serta pada penilaian secara keseluruhan. Hasil uji organoleptik yng didapat menunjukkan bahwasanya ice cream hasil praktikum tiada makin disukai lantaran aroma serta rasanya yng tiada makin enak, penyebab lain dari tiada makin sukanya ice cream hasil praktikum merupakan proses pembuatan yng tiada makin rapi, tiada makin melindungi kebersihan intern waktu ataupun era proses pengolahan ice cream. Keunggulan dari ice cream hasil praktikum merupakan ice cream yang telah di sebutkan bebas dari bahan pengawet, walaupun memakai pewarna, pewarna yng dipakai merupakan pewarna makanan yng dijamin bahagia porsi atau bisa juga dikatakan buat dikonsumsi.
D. Kesimpulan serta Saran 1. Kesimpulan Kesimpulan yng didapat dari praktikum pembutaan serta uji organoleptik ice cream merupakan : a. Ice cream komersial makin disukai dari pada ice cream buatan praktikan. b. Ice cream buatan pabrik makin ungul intern segi bahan baku serta proses pembuatan yng makin canggih. c. Ice cream buatan pabrik terkadang mempergunakan bahan pengawet sedangkan ice cream buatan praktikan tak mempergunakan pengawet. 2. Saran Saran yng diberikan intern pembutaan ice cream serta uji organoleptik ice cream merupakan : a. Praktikan Perlu makin telaah, sabar serta cermat intern melakukan praktikum agar di dapatkan hasil yng maksimal. b. Bahan baku yng dipakai sebaiknya makin ditambah tingkat kualitasnya.
E. Sumber Susilorini, T. E. serta M. E. Sawitri, 2007. Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya. Fitrahdini. 2010. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Ekuitas Merk Produk Es Krim. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/viewFile/3088/2050 Arbuckle, W.S. 2000. Ice Cream Third Edition. Avi Publishing Company. Inc West Port, Connecticut. Muse, MR., serta W. Kartel, 2004. Ice Cream Structure Elements that Affect Melting Rate and Hardness. ADSA. J.Dairy Sci. 87:1-10.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROLAPSUS UTERI (BROYONG) PADA TERNAK

CARA PEMOTONGAN KUKU (HOOVES TRIMMING) PADA TERNAK

LAPORAN PRAKTIKUM SELEKSI TERNAK KAMBING