PROLAPSUS UTERI (BROYONG) PADA TERNAK

PROLAPSUS UTERI (BROYONG) PADA TERNAK bagaikan pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi kabar merampas. Beberapa kabar lainnya bisa kalian dapatkan disini menggunakan baik.
Prolapsus uteri (broyong) merupakan kondisi dimana rahim (uterus) ternak betina keluar dari tubuh pada era ternak betina yang telah di sebutkan merejan. Kondisi ini mau selalu berulang kecuali yang dengannya penanganan yng cermat. (Toelihere 2008) Menambahkan bahwasanya Prolapsus uteri merupakan mukosa uterus keluar dari badan lewat vagina secara total terdapat lagi yng sebagian. Prolapsus ataupun pembalikan uterus Suka terlaksana segera sesudah partus serta jarang terlaksana seputar jam sesudah itu. Predisposisi terhadap prolapsus uteri pendapat dari Toeliehere (1985) merupakan pertautan mesometrial yng panjang, uterus yng lemah, atonik serta mengendur, retensi plasenta pada apek uterus bunting serta relaksasi daerah pelvis yng berlebihan. Penyebab Prolapsus Uteri: 1. Ternak selalu dikandangkan. 2. Tingginya hormon estrogen. 3. Tekanan intra abdominal era berbaring 4. Kelainan genetik. 5. Ternak di sangkar yang dengannya bagian belakang makin rendah daripada bagian depan. Pendapat dari Toeliehere (1985) Prolapsus uteri Suka terlaksana pada sapi yng telah Suka partus serta hewan yng sudah berumur tua serta makanan yng tiada makin baik selama hewan itu dipelihara internal sangkar, memicu keadaan ligamenta penggantung uterus bagaikan kendor, lemah serta tak cepat kembali ke posisi sebelum bunting. Gejala klinis/ Tanda-tanda Prolapsus Uteri 1. Nafsu makan serta minum turun. 2. Ternak gelisah. 3. Ternak umumnya berbaring namun bisa juga berdiri yang dengannya uterus menggantung kebelakang. 4. Selaput fetus serta ataupun selaput mukosa uterus terbuka serta umumnya terkontaminasi yang dengannya feses, jerami, kotoran ataupun gumpalan darah. 5. Uterus umumnya membesar serta udematus makin-makin bila kondisi ini sudah berlangsung 4-6 jam ataupun makin.
PROLAPSUS UTERI (BROYONG) PADA TERNAK Tindakan pencegahan prolapsus uteri 1. Membuat desain lantai sangkar yng tak terlalu miring. 2. Ternak di exercise (ternak di umbar). 3. Kontrol manajemen pakan menjadikan ternak yng bunting tak mengalami kegemukan 4. Jangan memelihara ternak yng pernah mengalami fenomena prolaps vagina ataupun rektal pada era bunting. Penanganan prolapsus uteri Penanganan secara teknis yakni yang dengannya menempatkan ternak pada sangkar yang dengannya kemiringan 5 –15 cm makin tinggi dari bagian belakang. Penanganan prolapsus dipermudah yang dengannya handuk ataupun sehelai kain basah. Uterus dipertahankan sejajar vulva sampai datang bantuan. Uterus dicuci bersih yang dengannya tirta yng dibubuhi antiseptika tiada banyak. Uterus direposisi. Sesudah uterus kembali secara sempurna ketempatnya, injeksi oksitosin 30-50 ml intramuskuler. Kedalam uterus dimasukkan larutan tardomisol (TM) ataupun terramisin. Di lakukan jahitan pada vulva yang dengannya jahitan Flessa ataupun Buhner. Jahitan vulva dibuka internal waktu 24 jam. Dalam waktu yang telah di sebutkan servik telah menutup rapat serta tak memungkinkan terjadinya prolapsus. Penyuntikan antibiotik secara intramuskuler dibutuhkan paruh atau bisa juga dikatakan mau membantu pencegahan infeksi uterus. Prinsip dasar penanganan kasus ini merupakan mengembalikan organ yng mengalami prolaps ke posisi normalnya. Ini merupakan sebuah penanganan darurat paruh atau bisa juga dikatakan mau kasus prolapsus uteri yng Suka terlaksana andaikan perlengkapan serta obat yng dibatasi. 1. Siapkan tirta bersih. 2. Sediakan sekeliling 4 buah es batu (umumnya dibungkus plastik @ 1liter) 3. Siapkan alkohol. 4. Siapkan jarum jahit/ 1 set perkakas jahit (kalau tak ada, pakai jarum karung serta tali rafia -semuanya dicuci tirta panas serta direndam dulu internal alkohol 70%). 5. Cuci perkakas reproduksi yng keluar yang dengannya tirta bersih sekalian sisa placenta serta corpus luteum disingkirkan sekalian, lalu perlahan-lahan masukkan seluruh organ reproduksi itu kedalam sampai masuk seluruhnya. 6. Tekan mulut vagina serta masukkan es batu kedalam, paruh atau bisa juga dikatakan mau membekukan darah. 7. Jahit luka sobeknya yang dengannya jarum serta tali rafia. 8. Letakkan ternak pada alas tanah yang dengannya posisi kaki depan makin rendah dari kaki belakang 9. Usahakan ternak berada internal ruangan yng dibatasi, ternak tak bisa memutar. 10. Injeksi yang dengannya vitamin A, D, E, K atau prepaat calcium (misalnya Calidex - su ctan sebanyk 25 cc). 11. Kasih ternak makan serta minum secukupnya. 12. Sesudah 3 - 4 hari umumnya kandungan telah berangkat normal serta jahitan telah mengering, tali rafia boleh dilepaskan.
PROLAPSUS UTERI (BROYONG) PADA TERNAK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Pengawetan Daging

JENIS JENIS STRAIN AYAM BROILER ATAU PEDAGING