TANAMAN KALIANDRA UNTUK PAKAN TERNAK
TANAMAN KALIANDRA UNTUK PAKAN TERNAK naik pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi penjelasan mencabut. Beberapa penjelasan lainnya bisa kalian dapatkan disini menggunakan baik.
Kaliandra jujur satu dari sekian banyaknya leuguminosa pohon ataupun semak yng mengantongi separuh spesies, satu diantaranya yng paling tak terbatas dikenal merupakan jenis kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus). Kaliandra salah satunya intern familia Leguminoseae serta sub familia Mimosaceae (Palmer serta Ibrahim, 1996). (Hidayat et. al., 2006) menyatakan bahwasanya kaliandra merupakan pohon kecil bercabang, tinggi maksimum 12 meter, diameter batang maksimum 20 cm, kulit batang berwarna merah ataupun abu-abu, ke haluan pucuk batang cenderung bergerigi. Perakaran terdiri bagi separuh bibit tunggang, bibit kian halus serta jumlahnya Amat tak terbatas, memanjang sampai kepermukaan tahun. Kaliandra menyimpan daun yng lunak terbagi naik daun-daun yng keeil. Panjang daun utama mencapai 20 cm, lebarnya mencapai 15 cm.
Tidak terbatas spesies Kaliandra yng terdapat di Indonesia celah lain merupakan C. calothyrsusdan C. surinamensis. Jenis C. surinamensis tak terbatas ditanam di samping rumah menjdai tanaman hias. C. calothyrsus yng berbunga merah jujur jenis yang dengannya sebaran alami dari Mexico sampai Panama ini menunjukan penampilan yng Amat tak jelek alias bagus di Indonesia menjdai jenis multi guna. C. calothyrsus mengantongi tak terbatas kegunaan yakni jatah atau bisa juga dikatakan jatah kayu energi, pakan ternak, pengontrol erosi, perbaikan tanah lantaran kemampuannya mengikat nitrogen serta memproduksi seresah, penahan suluh, atau bunganya yng tak jelek alias bagus pun memicu jenis ini ditanam menjdai penghias jalan serta sumber nektar jatah lebah (Rina serta Nur, 2014).
Semisal kebanykan hijauan ternak jenis lain, ternak butuh waktu penyesuaian menjadikan terbiasa memakan kaliandra, sebelum dipakai menjdai bagian dari pakan sehari-hari. Pemberiannya secara bertahap jangan langsung di berikan terlalu tak terbatas, lantaran bakal menyababkan gangguan pencernaan semisal diare.
Penggunaan Kaliandra intern ransum sapi perah berdampak menaikan produksi susu serta keuntungan peternak. Wina serta Tangendjaja, (2000) membuat laporan bahwasanya pemberian 10 kg daun Kaliandra kepada sapi perah perhari menghasilkan susu sebanyk 15,34 liter/hari/ekor serta keuntungan terbesar jatah peternak sapi perah. Sedangkan di Kenya, pemberian Kaliandra segar kepada sapi perah sebanyk 3 kg bisa menggantikan 1 kg konsentrat yng menyimpan kandungan protein 16%. Pemberian Kaliandra menjdai alternatif konsentrat bervariasi bergantung pada tempat ataupun lingkungan (Paterson et. al., 1999). Prawiradiputra et. al., (2000) membuat laporan ihwal penelitiannya yang dengannya lima jenis ransum yng menyimpan kandungan tingkat Kaliandra 0, 5, 10, 15, 20 kg, hasil nya menunjukan bahwasanya produksi susu pada masing-masing perlakuan merupakan 12,87; 14,51; 15,84; 15,32 serta 14,48 liter/ekor/hari. Data yang telah di sebutkan memberikan gambaran bahwasanya penggunaan Kaliandra sampai 20% menjdai komponen ransum memberikan respons menaikan produksi susu.
Pendapat dari separuh sumber yng aku baca bahwasanya pemberian kaliandra butuh di batasi, ada yng menceritakan bahwasanya pemberian maksimalnya sebanyk 20%serta 30%. (Rina serta Nur, 2014) menyatakan bahwasanya satu dari sekian banyaknya faktor yng memengaruhi nilai gizi merupakan kecernaanya, serta sejauh mana hijauan ternak bisa dicerna serta diserap oleh ternak. Kecernaan Kaliandra Amat bervariasi kuranglebih 30% sampai 60% .
Calliandra calothyrsus pun memberikan manfaat jatah atau bisa juga dikatakan jatah produksi ternak non ruminansia. Meskipun cuma tak banyak berita ihwal tingkat produktivitasnya, bakal tetapi ada laporan dari Vietnam yng menyatakan bahwasanya C. calothyrsus dipakai menjdai pakan ikan di kolam kecil. Daunnya pun bisa dipakai menjdai pakan kelinci intern jumlah yng dibatasi menjdai campuran pakan lain. Hasil yng baik sudah diperoleh dari kelinci yng diberi makanan pelet yng menyimpan kandungan 30% daun C. calothyrsus kering (Wina serta Tangendjaja, komunikasi pribadi.) Penambahan tak banyak daun kaliandra jatah atau bisa juga dikatakan jatah pakan ayam petelur (0,6-2,5% dari makanan pokok) bakal menghasilkan warna yng kian kuning pada kuning telur tanpa pengaruh negatif pada jumlah terlur yng diperoleh ataupun pada perbandingan konversi nutrisi (Paterson et. al.,. 2000; Wina serta Tangendjaja, komunikasi pribadi)
Sumber : Hidayat U. T., S. Kuswaryan, W. Djaja Serta L. Khaerani. 2006. Manfaat Kaliandra Pada Usahaternak Sapi Perah Dalam Menaikan Produksi Susu. Fakultas Peternakan. Universitas Padiadjaran. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji System Integrasi Tanaman-Ternak. Janet S, Mulawarman, J. M. Roshetko, serta M. H. Powell. 2001. Produksi serta Pemanfaatan Kaliandra (Calliandra calothyrsus). Di terjemahlan oleh SN Kartikasari. Winrock International serta the Taiwan Forestry Research Institute. Berkolaborasi yang dengannya Pusat Penelitian serta Pengembangan Kehutanan, Department Kehutanan, Indonesia, the Overseas Development. Palmer, B., And T.M. Ibrahim. 1996. Calliandra calothyrsus forage for the tropics- a current assessment. In : D.O. Evans (ed). Proceedings of International Workshop in the Genus Calliandra. Forest, Farm and Community Tree Research Reports (Special Issue). Winrock International, Morrilton Arkansas USA. P 183-194. Paterson, R., B. Palmer, M. Shelton, R. Merkel, T.M. Ibrahim, R. Arias, K. Berhe And A.N.F. Perera. 1999. Fodder Production. In: Mh. Powell., Ed. Calliandra Calothyrsus Production And Use: A field Manual. Forest, Farm, And Community Tree Network. Morrilton, Arkansas, Usa: Winrock International And Taiwan Forestry Research Institute. P 29 – 34. Paterson, R.T., R. L. Roothaer, and E. Kiruiro. 2000. The Feeding of leaf meal of Calliandra Calothyrsus to laying hens, Tropical Animal Healt and Production. 32 (1) ; 51 – 61. Prawiradiputra, B. R., T. Sugiarti, E. Masbulan, D. Purwantari, E. Sutedi, D. Rosadi serta Nugraha. 200. System Produksi Silvopastura jatah atau bisa juga dikatakan jatah menaikan produksi ternak di hutan tanamn industri. Laporan ARMP II. Balitnak Ciawi, Bogor, Indonesia. Rina L. H., Serta Nur H. 2014. Budidaya Kaliandra (Calliandra Calothyrsus) Bagi atau bisa juga dikatakan jatah Bahan Baku Sumber Energi. IPB Press. Wina, E. serta B. Tangendjaja. 2000. Pemanfaatan Kaliandra (Calliandra Calothyrsus) menjdai hijauan pakan ruminansia di lndonesia. Lokakarya Produksi Benih serta Pemanfaatan Kaliandra. International for Cente of Research for Agroforestry serta Winrock International. Bogor. 49 hlm.
Kaliandra jujur satu dari sekian banyaknya leuguminosa pohon ataupun semak yng mengantongi separuh spesies, satu diantaranya yng paling tak terbatas dikenal merupakan jenis kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus). Kaliandra salah satunya intern familia Leguminoseae serta sub familia Mimosaceae (Palmer serta Ibrahim, 1996). (Hidayat et. al., 2006) menyatakan bahwasanya kaliandra merupakan pohon kecil bercabang, tinggi maksimum 12 meter, diameter batang maksimum 20 cm, kulit batang berwarna merah ataupun abu-abu, ke haluan pucuk batang cenderung bergerigi. Perakaran terdiri bagi separuh bibit tunggang, bibit kian halus serta jumlahnya Amat tak terbatas, memanjang sampai kepermukaan tahun. Kaliandra menyimpan daun yng lunak terbagi naik daun-daun yng keeil. Panjang daun utama mencapai 20 cm, lebarnya mencapai 15 cm.
Tidak terbatas spesies Kaliandra yng terdapat di Indonesia celah lain merupakan C. calothyrsusdan C. surinamensis. Jenis C. surinamensis tak terbatas ditanam di samping rumah menjdai tanaman hias. C. calothyrsus yng berbunga merah jujur jenis yang dengannya sebaran alami dari Mexico sampai Panama ini menunjukan penampilan yng Amat tak jelek alias bagus di Indonesia menjdai jenis multi guna. C. calothyrsus mengantongi tak terbatas kegunaan yakni jatah atau bisa juga dikatakan jatah kayu energi, pakan ternak, pengontrol erosi, perbaikan tanah lantaran kemampuannya mengikat nitrogen serta memproduksi seresah, penahan suluh, atau bunganya yng tak jelek alias bagus pun memicu jenis ini ditanam menjdai penghias jalan serta sumber nektar jatah lebah (Rina serta Nur, 2014).
Semisal kebanykan hijauan ternak jenis lain, ternak butuh waktu penyesuaian menjadikan terbiasa memakan kaliandra, sebelum dipakai menjdai bagian dari pakan sehari-hari. Pemberiannya secara bertahap jangan langsung di berikan terlalu tak terbatas, lantaran bakal menyababkan gangguan pencernaan semisal diare.

Penggunaan Kaliandra intern ransum sapi perah berdampak menaikan produksi susu serta keuntungan peternak. Wina serta Tangendjaja, (2000) membuat laporan bahwasanya pemberian 10 kg daun Kaliandra kepada sapi perah perhari menghasilkan susu sebanyk 15,34 liter/hari/ekor serta keuntungan terbesar jatah peternak sapi perah. Sedangkan di Kenya, pemberian Kaliandra segar kepada sapi perah sebanyk 3 kg bisa menggantikan 1 kg konsentrat yng menyimpan kandungan protein 16%. Pemberian Kaliandra menjdai alternatif konsentrat bervariasi bergantung pada tempat ataupun lingkungan (Paterson et. al., 1999). Prawiradiputra et. al., (2000) membuat laporan ihwal penelitiannya yang dengannya lima jenis ransum yng menyimpan kandungan tingkat Kaliandra 0, 5, 10, 15, 20 kg, hasil nya menunjukan bahwasanya produksi susu pada masing-masing perlakuan merupakan 12,87; 14,51; 15,84; 15,32 serta 14,48 liter/ekor/hari. Data yang telah di sebutkan memberikan gambaran bahwasanya penggunaan Kaliandra sampai 20% menjdai komponen ransum memberikan respons menaikan produksi susu.
Pendapat dari separuh sumber yng aku baca bahwasanya pemberian kaliandra butuh di batasi, ada yng menceritakan bahwasanya pemberian maksimalnya sebanyk 20%serta 30%. (Rina serta Nur, 2014) menyatakan bahwasanya satu dari sekian banyaknya faktor yng memengaruhi nilai gizi merupakan kecernaanya, serta sejauh mana hijauan ternak bisa dicerna serta diserap oleh ternak. Kecernaan Kaliandra Amat bervariasi kuranglebih 30% sampai 60% .
Calliandra calothyrsus pun memberikan manfaat jatah atau bisa juga dikatakan jatah produksi ternak non ruminansia. Meskipun cuma tak banyak berita ihwal tingkat produktivitasnya, bakal tetapi ada laporan dari Vietnam yng menyatakan bahwasanya C. calothyrsus dipakai menjdai pakan ikan di kolam kecil. Daunnya pun bisa dipakai menjdai pakan kelinci intern jumlah yng dibatasi menjdai campuran pakan lain. Hasil yng baik sudah diperoleh dari kelinci yng diberi makanan pelet yng menyimpan kandungan 30% daun C. calothyrsus kering (Wina serta Tangendjaja, komunikasi pribadi.) Penambahan tak banyak daun kaliandra jatah atau bisa juga dikatakan jatah pakan ayam petelur (0,6-2,5% dari makanan pokok) bakal menghasilkan warna yng kian kuning pada kuning telur tanpa pengaruh negatif pada jumlah terlur yng diperoleh ataupun pada perbandingan konversi nutrisi (Paterson et. al.,. 2000; Wina serta Tangendjaja, komunikasi pribadi)
Sumber : Hidayat U. T., S. Kuswaryan, W. Djaja Serta L. Khaerani. 2006. Manfaat Kaliandra Pada Usahaternak Sapi Perah Dalam Menaikan Produksi Susu. Fakultas Peternakan. Universitas Padiadjaran. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji System Integrasi Tanaman-Ternak. Janet S, Mulawarman, J. M. Roshetko, serta M. H. Powell. 2001. Produksi serta Pemanfaatan Kaliandra (Calliandra calothyrsus). Di terjemahlan oleh SN Kartikasari. Winrock International serta the Taiwan Forestry Research Institute. Berkolaborasi yang dengannya Pusat Penelitian serta Pengembangan Kehutanan, Department Kehutanan, Indonesia, the Overseas Development. Palmer, B., And T.M. Ibrahim. 1996. Calliandra calothyrsus forage for the tropics- a current assessment. In : D.O. Evans (ed). Proceedings of International Workshop in the Genus Calliandra. Forest, Farm and Community Tree Research Reports (Special Issue). Winrock International, Morrilton Arkansas USA. P 183-194. Paterson, R., B. Palmer, M. Shelton, R. Merkel, T.M. Ibrahim, R. Arias, K. Berhe And A.N.F. Perera. 1999. Fodder Production. In: Mh. Powell., Ed. Calliandra Calothyrsus Production And Use: A field Manual. Forest, Farm, And Community Tree Network. Morrilton, Arkansas, Usa: Winrock International And Taiwan Forestry Research Institute. P 29 – 34. Paterson, R.T., R. L. Roothaer, and E. Kiruiro. 2000. The Feeding of leaf meal of Calliandra Calothyrsus to laying hens, Tropical Animal Healt and Production. 32 (1) ; 51 – 61. Prawiradiputra, B. R., T. Sugiarti, E. Masbulan, D. Purwantari, E. Sutedi, D. Rosadi serta Nugraha. 200. System Produksi Silvopastura jatah atau bisa juga dikatakan jatah menaikan produksi ternak di hutan tanamn industri. Laporan ARMP II. Balitnak Ciawi, Bogor, Indonesia. Rina L. H., Serta Nur H. 2014. Budidaya Kaliandra (Calliandra Calothyrsus) Bagi atau bisa juga dikatakan jatah Bahan Baku Sumber Energi. IPB Press. Wina, E. serta B. Tangendjaja. 2000. Pemanfaatan Kaliandra (Calliandra Calothyrsus) menjdai hijauan pakan ruminansia di lndonesia. Lokakarya Produksi Benih serta Pemanfaatan Kaliandra. International for Cente of Research for Agroforestry serta Winrock International. Bogor. 49 hlm.
Komentar
Posting Komentar