SELEKSI TERNAK

SELEKSI TERNAK selaku pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi keterangan merampas. Beberapa keterangan lainnya bisa kalian dapatkan disini lewat baik.
Penampilan ternak era hidup mencerminkan produksi serta kualitas karkasnya. Ketepatan penaksir intern menaksir nilai ternak bergantung pada pengetahuan penaksir serta kemampuan menterjemahkan keadaan dari ternak itu. Keadaan ternak yng butuh mendapatkan perhatian pada era menaksir pro-duktivitas ternak merupakan umur serta berat, pengaruh kelamin, perdagingan, derajat kegemukan serta persentase karkas. Penilaian ternak dilaksanakan didasari buat apa yng terlihat dari segi penampilannya saja serta terkadang terdapat hal-hal yng oleh peternak dianggap Amat penting, namun ahli genetika berpendapat bahwasanya hal yang telah di sebutkan sebetulnya tak ada pengaruhnya terhadap potensi perkembangbiakan ataupun produksi. Penentuan seleksi ternak sebaiknya kedua cara penilaian dipakai. Penilaian ternak yang telah di sebutkan di lakukan yang dengannya cara memberikan score kepada masing-masing ternak menjadikan menghasilkan urutan ataupun rangking tertinggi didasari nilai rekor performanya, pun baik intern memenuhi persyaratan secara fisik.
Penilaian ternak diantaranya Perlu mengenal bagian-bagian dari tubuh ternak. Misalnya pada ternak sapi, perincian atau bisa juga dikatakan perincian memperoleh sapi yng baik Perlu memperhatikan konformasi tubuh yng ideal, ternak yng dinilai Perlu sehat serta baik sesuai yang dengannya jenis bangsanya, kagak jelek alias bagus ukuran tubuhnya, seluruh bagian tubuh Perlu berpadu yang dengannya rata, Perlu feminin serta tak kasar. Kita bisa memastikan perbandingan tengah kondisi sapi yng ideal yang dengannya kondisi sapi yng mau kita nilai. Bagian-bagian tubuh sapi yng mendekati kondisi ideal bisa menunjang produksi yng mau dihasilkannya. SELEKSI TERNAK
Seleksi dari segi genetik diartikan menjdai suatu tindakan perincian atau bisa juga dikatakan perincian membiarkan ternak-ternak tertentu berproduksi, sedangkan ternak lain-lainnya tak diberi peluang berproduksi. Ternak-ternak pada generasi tertentu mampu selaku tetua pada generasi selanjutnya andai terdapat dua kekuatan. Kedua kekuatan itu merupakan seleksi segenap serta seleksi buatan (Noor, 2004).
Nilai pemuliaan masing-masing ternak yng diketahui yang dengannya pasti, maka penentuan peringkat keunggulan ternak intern populasi bisa diketahui yang dengannya gampang. Nilai pemuliaan ternak tetua Amat memastikan nilai pemuliaan serta kemampuan anaknya. Nilai pemuliaan bisa selaku dasar intern melakukan seleksi yang dengannya memilih ternak yng nilai pemuliaannya paling tinggi perincian atau bisa juga dikatakan perincian dijadikan tetua (Bourdon, 1997).
Seleksi intern pemuliaan ternak merupakan memilih ternak yng baik perincian atau bisa juga dikatakan perincian dipakai menjdai bibit yng menghasilkan generasi yng mau datang. Bagi atau bisa juga dikatakan perincian bidang peternakan, yng diseleksi merupakan sifat-sifat terukur semisal kecepatan pertumbuhan, bobot lahir, produksi susu serta bobot sapih. Sifat-sifat ini memberikan manfaat secara ekonomi disamping Perlu punya kemampuan mewarisi yng tinggi yng bisa ditentukan dari nilai heritabilitasnya (Falconer, 1972).
Dasar penyaringan serta penyingkiran yng dipakai intern seleksi merupakan mutu genetik seekor ternak. Mutu genetik ternak tak jelas dari luar, yng jelas serta bisa diukur dari luar merupakan performanya. Performa ini Amat ditentukan oleh dua faktor, yakni faktor genetik serta lingkungan. Oleh lantaran itu, Perlu di lakukan suatu pendugaan ataupun penaksiran berlebi dahulu terhadap mutu genetiknya buat dasar performansnya. Metode seleksi dibagi selaku tiga metode yng simpel, yakni: 1. Seleksi individu (individual selection) merupakan seleksi per ternak sesuai yang dengannya nilai fenotipe yng dimilikinya. Metode ini merupakan yng paling simpel daripada biasanya serta menghasilkan respon seleksi yng cepat. 2. Seleksi keluarga (family selection) merupakan seleksi keluarga per keluarga menjdai kesatuan unit sesuai yang dengannya fenotip yng dimiliki oleh keluarga yng bersangkutan. Individu tak berperan intern metode seleksi ini. 3. Seleksi intern keluarga (within-family selection) merupakan seleksi tiap individu di intern keluarga didasari nilai rata-rata fenotip dari keluarga asal individu bersangkutan (Hardjosubroto, 1994). Sumber: Dirangkum dari banyak sekali sumber.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROLAPSUS UTERI (BROYONG) PADA TERNAK

LAPORAN PRAKTIKUM SELEKSI TERNAK KAMBING

Kumpulan Foto dan Gambar Sapi Serta Ciri-cirinya