Cara Mengetahui Pubertas Pada Kambing Betina
Cara Mengetahui Pubertas Pada Kambing Betina menjelma pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi kabar mencabut. Beberapa kabar lainnya bisa kalian dapatkan disini beserta baik.
Tulisan atau tulisan berikut membahas ihwal pubertas pada kambing betina, yng bermanfaat perincian Kamu yng menyimpan usaha budidaya ternak kambing
A. Pubertas
Pubertas merupakan usia disaat binatang mencapai kemampuan perincian atau bisa juga dikatakan perincian melepaskan gamet serta memanifestasikan perilaku seksual urutan lengkap. Usia pubertas betul parameter yng Amat penting perincian atau bisa juga dikatakan perincian keberhasilan peternakan. Hewan yng mencapai pubertas kian awal memberikan produktivitas kian tinggi.
kambing betina salah satunya hewan yng mengalami siklus polyestrus yakni hewan yng kesibukan seksualnya cuma selama musim tertentu saja serta tak bisa berkembang biak selama sisa tahun. kambing menyimpan siklus estrus yng teratur. Sebuah siklus estrus yng lengkap salah satunya perkembangan telur (ovum) di ovarium, menyiapkan rahim perincian atau bisa juga dikatakan perincian kehamilan, periode penerimaan terhadap jantan (periode estrus), serta berakhir yang dengannya pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Dalam siklus estrus kambing ada seputar kesempatan perincian kambing yang telah di sebutkan perincian atau bisa juga dikatakan perincian hamil selama musim kawin tunggal.
B. Masa Pubertas Kambing Betina
Pubertas kambing betina ditandai yang dengannya ovulasi yng pertama. Pubertas tampaknya bergantung pada berat badan kambing yang telah di sebutkan. Kebanykan bocah kambing betina hendak mencapai pubertas pada era orang-orang sudah mencapai 50 – 70% dari berat badan orang-orang.
C. Faktor Yng Memberi pengaruh Pubertas Pada kambing Betina
Faktor genetik hewan.
Keturunan persilangan mencapai pubertas kian awal dibandingkan yang dengannya bibit lokal. Susu keturunan eksotis mencapai Pubertas di 12 – 15 bulan. Keturunan lokal mencapai pubertas pada usia 18 – 24 bulan. Kawin sedarah hendak memperpanjang masa pubertas, seleksi perkembangbiakan Perlu di lakukan perincian atau bisa juga dikatakan perincian mendapatkan bibit yng unggul.
Faktor nutrisi.
Pada hewan yng kekurangan makanan ataupun nutrisi maka pubertas hewan yang telah di sebutkan hendak tertunda. Pada hewan yng nutrisi nya tercukupi maka pubertas dicapai kian awal. Disaat anakan mencapai bobot 55-60% dari
berat tubuh matang, maka hewan yang telah di sebutkan sudah mencapai masa pubertas.
Musim Lahir.
Semisal, 2 kambing, A & B lahir di bulan Januari serta April masing-masing. Waktu yng dibutuhkan perincian atau bisa juga dikatakan perincian kambing mencapai pubertas merupakan 6 bulan, kambing A tak bisa mencapai pubertas pada bulan Juni lantaran, pada bulan Juni betul musim panas.Sedangkan B kambing lahir pada bulan April hendak mencapai pubertas pada bulan September, yng betul musim berkembang biak perincian kambing yng diperkirakan pada bulan September yang telah di sebutkan kaya hendak pakan perincian atau bisa juga dikatakan perincian bocah hewan yang telah di sebutkan.
Musim kawin
Musim kawin kambing pun memberi pengaruh pubertas. Disaat musim kawin terlaksana tak terbatas ternak yng terangsang baik itu yng telah matang maupun yng belum matang sekalipun. Menjadikan kondisi yang telah di sebutkan bisa mempercepat pubertas pada ternak yng belum matang kian-kian matang kelaminnya.
Faktor yng memberi pengaruh musim kawin renggangan lain :
- Lamanya siang hari
Umumnya ternak hendak Suka ovulasi pada malam hari menjadikan pada siang hari sebelumnya ternak yang telah di sebutkan menunjukkan tanda-tanda birahi yng bisa merangsang pejantan perincian atau bisa juga dikatakan perincian mengawininya.
- Mekanisme hormonal
System kerja hormon yng normal ataupun tak mengalami gangguan hendak memberi pengaruh keinginan perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin dari ternak bila mekanisme hormonal ini terganggu maka hendak menghambat ataupun memberi pengaruh tingkat kawin dari suatu ternak.
- Suhu.
Di musim panas ataupun suhu terlalu tinggi hendak menunda masa pubertas, lantaran suhu yng terlalu panas hendak memicu stres pada hewan menjadikan rasio pertumbuhan rendah serta pubertas hendak tertunda.
Manajemen.
Disaat hewan jantan serta betina disimpan bersama-sama lantas pubertas datang kian awal, hal itu penyebabnya yaitu lantaran penglihatan serta visualisasi. Begitu pun sebaliknya.
Faktor-faktor lain
Semisal faktor-faktor lain yng bisa memberi pengaruh pubertas renggangan lain :
Jenis ternak yng dipelihara,jantan ataupun betina seluruh,jenis peternakan nya serta lain-lain.
D. Siklus Estrus kambing
Rata-rata siklus estrus kambing merupakan 17 hari. Akan tetapi, umumnya ada varisi intern siklus yang telah di sebutkan hal ini dikarenakan adanya perbedaan ras serta individu kambing yang telah di sebutkan. Dalam spesies ternak lain-lainnya sudah mendapatkan bahwasanya meskipun ada macam macam diantara individu kambing yng berbeda, hendak tetapi panjang siklus perincian atau bisa juga dikatakan perincian kambing relatif konstan. Tidak terbatas faktor yng mempengaruhinya semisal stres lingkungan,kekurangan gizi, serta cuaca bisa mengganggu keteraturan siklus estrus yang telah di sebutkan.
E. Estrus
Estrus merupakan bagian dari siklus estrus. Fase ini merupakan fase disaat betina siap perincian atau bisa juga dikatakan perincian mendapatkan jantan. Lama estrus umumnya berlangsung selama 24 sampai 36 jam. Estrus menyimpan tahapan yng berbeda, ditandai yang dengannya kesiapan para kambing betina perincian atau bisa juga dikatakan perincian mendapatkan jantan, menyiapkan diri perincian atau bisa juga dikatakan perincian dinaiki jantan serta perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin. Tahap ini berlangsung renggangan 10 – 12 jam. Lama estrus dipengaruhi oleh :
- Genetik
- Tahap musim kawin (cenderung kian pendek pada awal serta akhir musim)
- Hadirnya jantan (bisa pendek disaat ram hadir)
- Usia (bisa kian pendek perincian atau bisa juga dikatakan perincian bocah domba betina)
Tak semisal tak terbatas spesies ternak lain-lainnya, kambing betina cenderung menunjukan tanda-tanda perilaku serta fisik yng Amat tak banyak. Dalam seputar kasus, kambing betina bisa kian gelisah daripada umumnya, vulva bisa terlihat tak banyak membengkak serta bisa ada debit lendir dari vagina. Akan tetapi, tanda-tanda estrus sulit perincian atau bisa juga dikatakan perincian dideteksi andai jantan tak hadir.
F.Fase Siklus Birahi
Siklus birahi dibagi intern empat(4) fase yakni :
1. FASE PROESTRUS
2. FASE ESTRUS
3. METESTRUS
4. FASE DIESTRUS
- Fase Proestrus
Fase proestrus betul fase sebelum estrus dimana folikel de Graaf tumbuh dibawah pengaruh FSH menjdai persiapan pelepasan ovum dari ovarium. Ciri-cirinya renggangan lain : terlaksana peningkatan pertumbuhan silia tuba fallopii,vascularisasi mucosa uteri serta vascularisasi epitel vagina. Servik mensekresikan mukosa tebal serta berlendir, mukosa yng kental menjelma terang serta transparan serta menggantung pada vagina diakhir proestrus.
- Fase Estrus
periode sesudah proestrus ini merupakan ditandai yang dengannya timbulnya keinginan kelamin perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin, betina mendapatkan pejantan perincian atau bisa juga dikatakan perincian berkopulasi. Selain hal itu, terlaksana pematangan folikel de Graaf, tuba fallopii menegang serta ujungnya (fimbrae) merapat ke folikel, uterus memberikan reaksi lantas servik mengendor serta kasatmata sekali tanda-tanda birahi. Pada masa akhir esrus ini terlaksana ovulasi.
- Fase Metestrus
Adalah fase pasca estrus. Pada fase ini corpus luteum berkembang dibawah pengaruh hormone LH. Corpus Luteum menghasilkan hormone progesterone yng berfungsi menghambat sekresi FSH sekalian menghambat perkembangan folikel de Graaf menjadikan tak terlaksana estrus. Ciri-cirinya renggangan lain : Ephitelium pada carunculae terlaksana hiperemis yakni haemorhagi kapiler serta terlaksana pendarahan proestrus ataupun menstruasi.
- Fase Diestrus
Adalah periode yang terakhir siklus estrus. Pada masa ini corpus luteum menjelma matang serta pengaruh progesteron menjelma Amat nyata. Servik kembali menutup, lender vagina lengket serta uterus mengendor. Pada fase ini ia perkembangan folikel primer serta sekunder semenjak terlaksana, sedangkan folikel de Graff tak hendak terlaksana sesudah fse diestrus berakhir.
- Fase Anestrus
Selain fase utama diatas, intern siklus estrus pun dikenal fase anestrus. Fase ini ditandai yang dengannya ovarium serta saluran kelamin yng tenang serta tak berfungsi. Aktivitas folikuler pada ovarium berkembang hendak tetapi pematangan folikel serta ovulasi jarang terlaksana. Selama periode anestrus, fase diesrus berlangsung pendek, corpus luteum menjelma matang serta uterus mengendor kecil lalu cerviks merapat,mukosa vagina serta serviks pucat.
Lama berlangsungnya siklus estrus :
Fase Proestrus : 3 – 5 hari
Fase Estrus : 12 – 24 jam
Fase Metestrus : 3 – 5 hari
Fase Diestrus : 13 hari
Pendapat dari konsep lain, siklus estrus dibagi menjelma 2(dua) tahap. Yakni :
Fase folikuler (Proestrus serta birahinya)
Fase luteal (Metestrus serta Distrus)
G. Hormon Yng berpengaruh Pada Pubertas Hewan Betina
Ada 3 hormone penting intern masa pubertas betina ini, hormone ini merupakan
- Estradiol
- FSH
- LH
Pada masa pubertas ini terlaksana perubahan-perubahan pada hormon yang telah di sebutkan yakni :
Estradiol.Estradiol disekresikan cukup dini yakni disaat masih janin disaat intern rahim. Yaitu pada hari ke-60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada kambing yakni pada usia 30 – 50 hari. Estradiol betul sumber jaringan interstisial intern ovarium intern ke hidup-an janin. Estradiol ini menjelma tak efektif sesudah lahir.
Sesudah kelahiran estradiol diperoleh sesudah sekresi FSH serta LH. Sekresi berhenti sebelum 1 bulan (sebelum kelahiran) pada kambing. Sesudah kelahiran FSH serta LH disekresikan ditingkat rendah 1 bulan pada kambing. Periode rendahnya tingkat FSH serta LH ini disebut periode bayi. Lalu hewan masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkat FSH serta LH semenjak meningkat.
Ada 2 alasan mengapa FSH serta LH meningkat.
Steroid menyimpan efek pada hipotalamus intern periode bayi yng terbalik
Respon terhadap reseptor GnRH pada hipofisis rendah intern periode bayi yng pun meningkat.
► 2 minggu kambing menyimpan 1 per 6 frekuensi denyut jam sedangkan 8
minggu kambing frekuensi pulsa merupakan 5 per 6 jam.
Tanda-tanda eksternal andai estrus :
H. Ovulasi
Ovulasi ( pelepasan sel telur (s) dari ovarium) biasanya terlaksana di dekat akhir periode estrus (~ 24 jam sesudah birahi ). Sel telur (s) hendak memasuki saluran tuba, serta secara bertahap (~ 72-96 jam sesudah ovulasi ) hendak memasuki rahim. Estrus sesuai yang dengannya waktu optimal perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin, memungkinkan perincian atau bisa juga dikatakan perincian waktu perjalanan sperma serta telur ke saluran tuba. Pembuahan telur oleh sperma biasanya terlaksana disaat telur di tuba falopi. Telur mampu dibuahi seputar 10 sampai 25 jam sesudah ovulasi.
Semisal kambing yng Suka mengalami kelahiran kembar, kian dari satu telur bisa dilepaskan selama estrus intern periode yng percis. Meskipun tak seluruh ovum (telur) yng dikeluarkan hendak dibuahi, ada bisa kian besar ,seputar kehamilan andai tingkat ovulasi tinggi. Tingkat ovulasi bergantung pada:
• genetik : Sebagian besar keturunan (persilangan) ~ rata 1,5 ovum / estrus. Beberapa Amat produktif, semisal Finnsheep, rata-rata 3 butir ovum / estrus.
• Umur: tingkat Ovulasi cenderung meningkat yang dengannya usia, usia maksimum pada 3 sampai 6 tahun, serta biasanya terlaksana penurunan kualits pada domba betina tua.
• Gizi.
I. Kehamilan
Sesudah pembuahan, telur yng dibuahi (s) bergerak menggunakan tuba falopi menuju rahim. Perkembangan embrio hendak tetap berada di rahim selama kehamilan. Uterus pada kambing betina terdiri dari dua tabung melingkar (tanduk) yng bergabung di garis tengah perincian atau bisa juga dikatakan perincian membentuk bagian utama (tubuh) dari rahim. Anak kambing berkembang di tanduk rahim. Janin hendak tetap berada di tanduk yng percis di seluruh kehamilan.
Plasenta (ari-ari) terdiri dari serangkaian lapisan membran yng berkembang dari embrio. Malah yang dengannya bocah kambing tunggal plasenta hendak memperluas perincian atau bisa juga dikatakan perincian mengisi seluruh rahim. Permukaan plasenta yng terdekat ke permukaan rahim hendak mengembangkan struktur lampiran (kotiledon). Dalam struktur jaringan janin serta ibu bersua, yng memungkinkan perpindahan nutrisi ke janin.
Serviks mencegah mikrorganisme memasuki rahim serta merugikan embrio. Leher rahim, yng terdapat atau terletak di persimpangan rahim serta vagina, merupakan band otot jaringan yng tetap erat serta ditutup selama kehamilan. Sebuah blok lendir tebal dibentuk selama kehamilan perincian atau bisa juga dikatakan perincian sepenuhnya leher rahim, menjaga janin serta rahim dari infeksi.
lama rata-rata kehamilan panjang kambing merupakan 147 hari ataupun kira-kira lima bulan. Lama kehamilan bisa bervariasi intern seputar minggu, bergantung pada:
• Genetik (awal jatuh tempo, keturunan produktif cenderung menyimpan kehamilan kian pendek)
• Umur kambing (panjang kehamilan meningkat yang dengannya bertambahnya usia)
• Jenis kelamin janin (kambing jantan cenderung kian dari bocah kambing betina)
• Musim (kambing musim semi di lakukan kian dari kambing jatuh)
kambing betina yng stres (gizi tak baik, penyakit subklinis dll) bisa bereaksi yang dengannya resorbing janin orang-orang (es). Ini berguna bahwasanya membran janin diserap kembali ke intern system kambing betina itu. Resorpsi bisa andai kondisi lingkungan yng dirasakan oleh kambing betina yng hendak beresiko perincian atau bisa juga dikatakan perincian pengembangan kambing ataupun andai ada resiko perincian atau bisa juga dikatakan perincian kelangsungan hidup kambing yang telah di sebutkan.
Dalam kasus janin kembar, satu bisa diserap tengah kambing yng lain dipertahankan. Resorpsi cenderung terlaksana di awal kehamilan. Sesudah tahap tertentu kehamilan materi janin tak bisa diserap kembali oleh kambing betina serta masalah di lantas hari pada kehamilan cenderung menghasilkan aborsi (membran janin yng dikeluarkan dari rahim). Andai bocah kambing betina mati tengah di intern serta tak diserap ataupun dibatalkan, kambing betina yang dengannya cepat hendak teracuni oleh janin serta hendak mati andai bocah-bocah kambing tak dihilangkan.
J. Kelahiran
Tahapan selanjutnya merupakan proses kelahiran si bocah kambing yang telah di sebutkan.
K. Postpartum
Ini merupakan periode sesudah kambing betina melahirkan, salah satunya involusi uterus (pemulihan dari kehamilan) serta dimulainya kembali kegiatan reproduksi. Involusi uterus biasanya selesai intern seputar bulan sesudah beranak. Interval ke ovulasi postpartum pertama hendak bervariasi bergantung dari waktu beranak .Andai kambing betina selama musim kawin ovulasi postpartum pertama bisa
berada intern 20 hari, meskipun umumnya hal ini tak hendak menjelma siklus subur. Semisal halnya musim, faktor lain-lainnya semisal menyusu yang dengannya kambing, berkembang biak, gizi, serta suhu lingkungan pun bisa berpengaruh.
Info pelatihan ternak kambing == > www.PelatihanTernakKambingDomba.com
Jual Kaos desain kambing & domba == > www.KaosKambingDomba.com
Tulisan atau tulisan berikut membahas ihwal pubertas pada kambing betina, yng bermanfaat perincian Kamu yng menyimpan usaha budidaya ternak kambingA. Pubertas
Pubertas merupakan usia disaat binatang mencapai kemampuan perincian atau bisa juga dikatakan perincian melepaskan gamet serta memanifestasikan perilaku seksual urutan lengkap. Usia pubertas betul parameter yng Amat penting perincian atau bisa juga dikatakan perincian keberhasilan peternakan. Hewan yng mencapai pubertas kian awal memberikan produktivitas kian tinggi.
kambing betina salah satunya hewan yng mengalami siklus polyestrus yakni hewan yng kesibukan seksualnya cuma selama musim tertentu saja serta tak bisa berkembang biak selama sisa tahun. kambing menyimpan siklus estrus yng teratur. Sebuah siklus estrus yng lengkap salah satunya perkembangan telur (ovum) di ovarium, menyiapkan rahim perincian atau bisa juga dikatakan perincian kehamilan, periode penerimaan terhadap jantan (periode estrus), serta berakhir yang dengannya pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Dalam siklus estrus kambing ada seputar kesempatan perincian kambing yang telah di sebutkan perincian atau bisa juga dikatakan perincian hamil selama musim kawin tunggal.
B. Masa Pubertas Kambing Betina
Pubertas kambing betina ditandai yang dengannya ovulasi yng pertama. Pubertas tampaknya bergantung pada berat badan kambing yang telah di sebutkan. Kebanykan bocah kambing betina hendak mencapai pubertas pada era orang-orang sudah mencapai 50 – 70% dari berat badan orang-orang.
C. Faktor Yng Memberi pengaruh Pubertas Pada kambing Betina
Faktor genetik hewan.
Keturunan persilangan mencapai pubertas kian awal dibandingkan yang dengannya bibit lokal. Susu keturunan eksotis mencapai Pubertas di 12 – 15 bulan. Keturunan lokal mencapai pubertas pada usia 18 – 24 bulan. Kawin sedarah hendak memperpanjang masa pubertas, seleksi perkembangbiakan Perlu di lakukan perincian atau bisa juga dikatakan perincian mendapatkan bibit yng unggul.
Faktor nutrisi.
Pada hewan yng kekurangan makanan ataupun nutrisi maka pubertas hewan yang telah di sebutkan hendak tertunda. Pada hewan yng nutrisi nya tercukupi maka pubertas dicapai kian awal. Disaat anakan mencapai bobot 55-60% dari
berat tubuh matang, maka hewan yang telah di sebutkan sudah mencapai masa pubertas.
Musim Lahir.
Semisal, 2 kambing, A & B lahir di bulan Januari serta April masing-masing. Waktu yng dibutuhkan perincian atau bisa juga dikatakan perincian kambing mencapai pubertas merupakan 6 bulan, kambing A tak bisa mencapai pubertas pada bulan Juni lantaran, pada bulan Juni betul musim panas.Sedangkan B kambing lahir pada bulan April hendak mencapai pubertas pada bulan September, yng betul musim berkembang biak perincian kambing yng diperkirakan pada bulan September yang telah di sebutkan kaya hendak pakan perincian atau bisa juga dikatakan perincian bocah hewan yang telah di sebutkan.
Musim kawin
Musim kawin kambing pun memberi pengaruh pubertas. Disaat musim kawin terlaksana tak terbatas ternak yng terangsang baik itu yng telah matang maupun yng belum matang sekalipun. Menjadikan kondisi yang telah di sebutkan bisa mempercepat pubertas pada ternak yng belum matang kian-kian matang kelaminnya.
Faktor yng memberi pengaruh musim kawin renggangan lain :
- Lamanya siang hari
Umumnya ternak hendak Suka ovulasi pada malam hari menjadikan pada siang hari sebelumnya ternak yang telah di sebutkan menunjukkan tanda-tanda birahi yng bisa merangsang pejantan perincian atau bisa juga dikatakan perincian mengawininya.
- Mekanisme hormonal
System kerja hormon yng normal ataupun tak mengalami gangguan hendak memberi pengaruh keinginan perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin dari ternak bila mekanisme hormonal ini terganggu maka hendak menghambat ataupun memberi pengaruh tingkat kawin dari suatu ternak.
- Suhu.
Di musim panas ataupun suhu terlalu tinggi hendak menunda masa pubertas, lantaran suhu yng terlalu panas hendak memicu stres pada hewan menjadikan rasio pertumbuhan rendah serta pubertas hendak tertunda.
Manajemen.
Disaat hewan jantan serta betina disimpan bersama-sama lantas pubertas datang kian awal, hal itu penyebabnya yaitu lantaran penglihatan serta visualisasi. Begitu pun sebaliknya.
Faktor-faktor lain
Semisal faktor-faktor lain yng bisa memberi pengaruh pubertas renggangan lain :
Jenis ternak yng dipelihara,jantan ataupun betina seluruh,jenis peternakan nya serta lain-lain.
D. Siklus Estrus kambing
Rata-rata siklus estrus kambing merupakan 17 hari. Akan tetapi, umumnya ada varisi intern siklus yang telah di sebutkan hal ini dikarenakan adanya perbedaan ras serta individu kambing yang telah di sebutkan. Dalam spesies ternak lain-lainnya sudah mendapatkan bahwasanya meskipun ada macam macam diantara individu kambing yng berbeda, hendak tetapi panjang siklus perincian atau bisa juga dikatakan perincian kambing relatif konstan. Tidak terbatas faktor yng mempengaruhinya semisal stres lingkungan,kekurangan gizi, serta cuaca bisa mengganggu keteraturan siklus estrus yang telah di sebutkan.
E. Estrus
Estrus merupakan bagian dari siklus estrus. Fase ini merupakan fase disaat betina siap perincian atau bisa juga dikatakan perincian mendapatkan jantan. Lama estrus umumnya berlangsung selama 24 sampai 36 jam. Estrus menyimpan tahapan yng berbeda, ditandai yang dengannya kesiapan para kambing betina perincian atau bisa juga dikatakan perincian mendapatkan jantan, menyiapkan diri perincian atau bisa juga dikatakan perincian dinaiki jantan serta perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin. Tahap ini berlangsung renggangan 10 – 12 jam. Lama estrus dipengaruhi oleh :
- Genetik
- Tahap musim kawin (cenderung kian pendek pada awal serta akhir musim)
- Hadirnya jantan (bisa pendek disaat ram hadir)
- Usia (bisa kian pendek perincian atau bisa juga dikatakan perincian bocah domba betina)
Tak semisal tak terbatas spesies ternak lain-lainnya, kambing betina cenderung menunjukan tanda-tanda perilaku serta fisik yng Amat tak banyak. Dalam seputar kasus, kambing betina bisa kian gelisah daripada umumnya, vulva bisa terlihat tak banyak membengkak serta bisa ada debit lendir dari vagina. Akan tetapi, tanda-tanda estrus sulit perincian atau bisa juga dikatakan perincian dideteksi andai jantan tak hadir.
F.Fase Siklus Birahi
Siklus birahi dibagi intern empat(4) fase yakni :
1. FASE PROESTRUS
2. FASE ESTRUS
3. METESTRUS
4. FASE DIESTRUS
- Fase Proestrus
Fase proestrus betul fase sebelum estrus dimana folikel de Graaf tumbuh dibawah pengaruh FSH menjdai persiapan pelepasan ovum dari ovarium. Ciri-cirinya renggangan lain : terlaksana peningkatan pertumbuhan silia tuba fallopii,vascularisasi mucosa uteri serta vascularisasi epitel vagina. Servik mensekresikan mukosa tebal serta berlendir, mukosa yng kental menjelma terang serta transparan serta menggantung pada vagina diakhir proestrus.
- Fase Estrus
periode sesudah proestrus ini merupakan ditandai yang dengannya timbulnya keinginan kelamin perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin, betina mendapatkan pejantan perincian atau bisa juga dikatakan perincian berkopulasi. Selain hal itu, terlaksana pematangan folikel de Graaf, tuba fallopii menegang serta ujungnya (fimbrae) merapat ke folikel, uterus memberikan reaksi lantas servik mengendor serta kasatmata sekali tanda-tanda birahi. Pada masa akhir esrus ini terlaksana ovulasi.
- Fase Metestrus
Adalah fase pasca estrus. Pada fase ini corpus luteum berkembang dibawah pengaruh hormone LH. Corpus Luteum menghasilkan hormone progesterone yng berfungsi menghambat sekresi FSH sekalian menghambat perkembangan folikel de Graaf menjadikan tak terlaksana estrus. Ciri-cirinya renggangan lain : Ephitelium pada carunculae terlaksana hiperemis yakni haemorhagi kapiler serta terlaksana pendarahan proestrus ataupun menstruasi.
- Fase Diestrus
Adalah periode yang terakhir siklus estrus. Pada masa ini corpus luteum menjelma matang serta pengaruh progesteron menjelma Amat nyata. Servik kembali menutup, lender vagina lengket serta uterus mengendor. Pada fase ini ia perkembangan folikel primer serta sekunder semenjak terlaksana, sedangkan folikel de Graff tak hendak terlaksana sesudah fse diestrus berakhir.
- Fase Anestrus
Selain fase utama diatas, intern siklus estrus pun dikenal fase anestrus. Fase ini ditandai yang dengannya ovarium serta saluran kelamin yng tenang serta tak berfungsi. Aktivitas folikuler pada ovarium berkembang hendak tetapi pematangan folikel serta ovulasi jarang terlaksana. Selama periode anestrus, fase diesrus berlangsung pendek, corpus luteum menjelma matang serta uterus mengendor kecil lalu cerviks merapat,mukosa vagina serta serviks pucat.
Lama berlangsungnya siklus estrus :
Fase Proestrus : 3 – 5 hari
Fase Estrus : 12 – 24 jam
Fase Metestrus : 3 – 5 hari
Fase Diestrus : 13 hari
Pendapat dari konsep lain, siklus estrus dibagi menjelma 2(dua) tahap. Yakni :
Fase folikuler (Proestrus serta birahinya)
Fase luteal (Metestrus serta Distrus)
G. Hormon Yng berpengaruh Pada Pubertas Hewan Betina
Ada 3 hormone penting intern masa pubertas betina ini, hormone ini merupakan
- Estradiol
- FSH
- LH
Pada masa pubertas ini terlaksana perubahan-perubahan pada hormon yang telah di sebutkan yakni :
Estradiol.Estradiol disekresikan cukup dini yakni disaat masih janin disaat intern rahim. Yaitu pada hari ke-60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada kambing yakni pada usia 30 – 50 hari. Estradiol betul sumber jaringan interstisial intern ovarium intern ke hidup-an janin. Estradiol ini menjelma tak efektif sesudah lahir.
Sesudah kelahiran estradiol diperoleh sesudah sekresi FSH serta LH. Sekresi berhenti sebelum 1 bulan (sebelum kelahiran) pada kambing. Sesudah kelahiran FSH serta LH disekresikan ditingkat rendah 1 bulan pada kambing. Periode rendahnya tingkat FSH serta LH ini disebut periode bayi. Lalu hewan masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkat FSH serta LH semenjak meningkat.
Ada 2 alasan mengapa FSH serta LH meningkat.
Steroid menyimpan efek pada hipotalamus intern periode bayi yng terbalik
Respon terhadap reseptor GnRH pada hipofisis rendah intern periode bayi yng pun meningkat.
► 2 minggu kambing menyimpan 1 per 6 frekuensi denyut jam sedangkan 8
minggu kambing frekuensi pulsa merupakan 5 per 6 jam.
Tanda-tanda eksternal andai estrus :
- Penurunan konsumsi pakan oleh hewan betina
- Penurunan produksi susu
- Hewan hendak gelisah
- Peningkatan suhu tubuh
- Liar pada kambing
- Berdiri perincian atau bisa juga dikatakan perincian siap dinaiki jantan (tanda yng Amat kuat)
- Intensitas Buang cairan kecil meningkat
- Vulva hendak bengkak serta hyperemic
- Mukosa dari vagina hendak basah serta pun hyperemic
- Mucus keluar dari vagina
H. Ovulasi
Ovulasi ( pelepasan sel telur (s) dari ovarium) biasanya terlaksana di dekat akhir periode estrus (~ 24 jam sesudah birahi ). Sel telur (s) hendak memasuki saluran tuba, serta secara bertahap (~ 72-96 jam sesudah ovulasi ) hendak memasuki rahim. Estrus sesuai yang dengannya waktu optimal perincian atau bisa juga dikatakan perincian kawin, memungkinkan perincian atau bisa juga dikatakan perincian waktu perjalanan sperma serta telur ke saluran tuba. Pembuahan telur oleh sperma biasanya terlaksana disaat telur di tuba falopi. Telur mampu dibuahi seputar 10 sampai 25 jam sesudah ovulasi.
Semisal kambing yng Suka mengalami kelahiran kembar, kian dari satu telur bisa dilepaskan selama estrus intern periode yng percis. Meskipun tak seluruh ovum (telur) yng dikeluarkan hendak dibuahi, ada bisa kian besar ,seputar kehamilan andai tingkat ovulasi tinggi. Tingkat ovulasi bergantung pada:
• genetik : Sebagian besar keturunan (persilangan) ~ rata 1,5 ovum / estrus. Beberapa Amat produktif, semisal Finnsheep, rata-rata 3 butir ovum / estrus.
• Umur: tingkat Ovulasi cenderung meningkat yang dengannya usia, usia maksimum pada 3 sampai 6 tahun, serta biasanya terlaksana penurunan kualits pada domba betina tua.
• Gizi.
I. Kehamilan
Sesudah pembuahan, telur yng dibuahi (s) bergerak menggunakan tuba falopi menuju rahim. Perkembangan embrio hendak tetap berada di rahim selama kehamilan. Uterus pada kambing betina terdiri dari dua tabung melingkar (tanduk) yng bergabung di garis tengah perincian atau bisa juga dikatakan perincian membentuk bagian utama (tubuh) dari rahim. Anak kambing berkembang di tanduk rahim. Janin hendak tetap berada di tanduk yng percis di seluruh kehamilan.
Plasenta (ari-ari) terdiri dari serangkaian lapisan membran yng berkembang dari embrio. Malah yang dengannya bocah kambing tunggal plasenta hendak memperluas perincian atau bisa juga dikatakan perincian mengisi seluruh rahim. Permukaan plasenta yng terdekat ke permukaan rahim hendak mengembangkan struktur lampiran (kotiledon). Dalam struktur jaringan janin serta ibu bersua, yng memungkinkan perpindahan nutrisi ke janin.
Serviks mencegah mikrorganisme memasuki rahim serta merugikan embrio. Leher rahim, yng terdapat atau terletak di persimpangan rahim serta vagina, merupakan band otot jaringan yng tetap erat serta ditutup selama kehamilan. Sebuah blok lendir tebal dibentuk selama kehamilan perincian atau bisa juga dikatakan perincian sepenuhnya leher rahim, menjaga janin serta rahim dari infeksi.
lama rata-rata kehamilan panjang kambing merupakan 147 hari ataupun kira-kira lima bulan. Lama kehamilan bisa bervariasi intern seputar minggu, bergantung pada:
• Genetik (awal jatuh tempo, keturunan produktif cenderung menyimpan kehamilan kian pendek)
• Umur kambing (panjang kehamilan meningkat yang dengannya bertambahnya usia)
• Jenis kelamin janin (kambing jantan cenderung kian dari bocah kambing betina)
• Musim (kambing musim semi di lakukan kian dari kambing jatuh)
kambing betina yng stres (gizi tak baik, penyakit subklinis dll) bisa bereaksi yang dengannya resorbing janin orang-orang (es). Ini berguna bahwasanya membran janin diserap kembali ke intern system kambing betina itu. Resorpsi bisa andai kondisi lingkungan yng dirasakan oleh kambing betina yng hendak beresiko perincian atau bisa juga dikatakan perincian pengembangan kambing ataupun andai ada resiko perincian atau bisa juga dikatakan perincian kelangsungan hidup kambing yang telah di sebutkan.
Dalam kasus janin kembar, satu bisa diserap tengah kambing yng lain dipertahankan. Resorpsi cenderung terlaksana di awal kehamilan. Sesudah tahap tertentu kehamilan materi janin tak bisa diserap kembali oleh kambing betina serta masalah di lantas hari pada kehamilan cenderung menghasilkan aborsi (membran janin yng dikeluarkan dari rahim). Andai bocah kambing betina mati tengah di intern serta tak diserap ataupun dibatalkan, kambing betina yang dengannya cepat hendak teracuni oleh janin serta hendak mati andai bocah-bocah kambing tak dihilangkan.
J. Kelahiran
Tahapan selanjutnya merupakan proses kelahiran si bocah kambing yang telah di sebutkan.
K. Postpartum
Ini merupakan periode sesudah kambing betina melahirkan, salah satunya involusi uterus (pemulihan dari kehamilan) serta dimulainya kembali kegiatan reproduksi. Involusi uterus biasanya selesai intern seputar bulan sesudah beranak. Interval ke ovulasi postpartum pertama hendak bervariasi bergantung dari waktu beranak .Andai kambing betina selama musim kawin ovulasi postpartum pertama bisa
berada intern 20 hari, meskipun umumnya hal ini tak hendak menjelma siklus subur. Semisal halnya musim, faktor lain-lainnya semisal menyusu yang dengannya kambing, berkembang biak, gizi, serta suhu lingkungan pun bisa berpengaruh.
Info pelatihan ternak kambing == > www.PelatihanTernakKambingDomba.com
Jual Kaos desain kambing & domba == > www.KaosKambingDomba.com
Komentar
Posting Komentar